Selasa, 16 November 2010

LADY STORY 1

Aku Cinta padanya, Cinta pada dia yang seharusnya tidak ku Cintai.
kenapa aku tidak boleh mencintainya. karna semua orangpun tahu, aku takan pernah bisa bersama.
dia 10 tahun lebih tua dariku, dan sepantasnya aku memanggilnya Paman. tapi dia bukan pamanku, dan kami tidak memiliki hubungan saudara sama sekali.
Aku suka senyumnya, aku suka saat dia memanggilku sayang. aku suka saat dia berkata "I love you so much", aku tidak perduli apakah itu kata-kata gombal ataupun hanya untuk menyenangkan gadis kecil sepertiku. yang ku tahu pasti saat ini adalah aku cinta dia.
Aku punya hubungan dengannya, aku adalah Special girlfriendnya dan aku percaya dia juga mencintaiku.
aku ingin bertanya pada Tuhan, apakan jika aku yang lebih dulu mengenalnya sebelum tunangannya maka aku yang akan menjadi tunangannya?
pertemuannya dengan tunangnyanya terjadi 5 tahun yang lalu, dan 5 tahun yang lalu aku hanyalah seorang anak kecil yang sama sekali tidak mengerti arti suka dan cinta.
lalu apakan saat ini aku terlambat?
tentunya ya aku terlambat, aku terlambat untuk sadar bahwa aku tidak boleh mencintainya, terlambat untuk berhenti membangakan hatiku betapa dia juga mencintaiku seperti halnya dia mencintai tunanganya.
lalu disaat aku tahu bahwa semuanya sudah saatnya berakhir. aku tahu aku harus mengakhiri ini semua.
"Besok aku pulang ke Jakarta Kak."
Dia hanya mengangguk dan memberiakan seutas ciuman hangat di keninggku. Sadarkah dia bahwa hari ini malam terakhir dia bisa menciumku. tahukah dia bahwa saat itu aku begitu tertekan dan sangat sedih. hingga hari esok menjelang, seluruh koper dan tas-tas ku sudah rapi dalam bus menuju airport, hanya tinggal menunggu dia datang dan menemuiku untuk yang terakhir kalinya. tapi ...
1 jam, 1,5 jam hingga waktu menunjukan pukul 7.55 am , 5 menit sebelum bus berangkat dia baru tiba dihadapanku.
aku lari turun dari bus, segera memeluk dia. aku hanya bisa menangis tanpa tahu apa yang harus kukatakan padanya. rasanya 5 menit itu cepat sekali.
driver bus sudah mengklakson busnya tanda bus akan segera berangkat. dan yang bisa kukatakan hanyalah.
"Kakak jangan lupakan aku yaa..."
"Never sayang..."
dan tahukah kakak, aku hanya bisa menangis sepanjang perjalananku pulang ke Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarmu dalah Hadiah bagiku