Selasa, 16 November 2010

AKU ADALAH AKU

Aku ingin banyak bertanya pada Tuhan.
Kenapa begitu banyak pria yang mengejarku tapi aku tetap tidak bisa mendapatkan pria yang ku inginkan?
lalu kenapa saat aku bisa bersama dengan pria yang ku inginkan ternyata dia hanya menyukaiku karna aku mirip dengan kekasihnya. dan itu tidak terjadi hanya sekali...

aku rasa Kau tidak perlu bertanya apa yang aku rasakan saat hal itu menimpaku.
Aku adalah aku...
aku tidak berharap kau mencintaiku, menyayangiku, membahagiakanku tapi yang sebenarnya ingin kau bahagiakan adalah orang lain.
Tuhan, satu hal yang sukai dari hidupku.
banyak yang ingin menemaniku, membuatku tersenyum dan tertawa.
tapi tidak sedikit juga yang melakukan kebalikan dari semua itu. dan siapakah mereka? mereka adalah orang yang pernah menemaniku, membuatku tersenyum dan tertawa. kuputuskan untuk menjauh dari mereka yang menghianatiku, tapi disaat aku menjauh, mereka kembali datang dengan tangan terbentang lebar sama seperti pertama kali mereka mengenalku.

betapa munafiknya mereka itu, dan sungguh aku membenci mereka...

LADY STORY 2

Emmm...
sudah 1 tahun berlalu, dan sudah begitu lama kami terpisah, yang kupikirkan pada bulan-bulan pertama aku terpisah darinya adalah 'tinggal menunggu waktu sampai gadis lain masuk kedalam hidupnya dan dia melupakanku' tapi sayangnya itu tidak terjadi.
dia masih tetap mengingatku. masih tetap mengingat hal-hal kecil yang pernah kita lakukan bersama dulu, masih tetap ingat dengat kalimat-kalimat nakalku yang selalu kuucapkan dulu. masih tetap menyayangiku.
bagaimana aku tahu?
aku mencoba pergi dari hidupnya, aku tidak lagi menggejarnya seperti dulu, tidak lagi menangis saat dia marah padaku, tidak lagi mengiriminya pesan singakat yang ku tahu pasti takkan ia balas, entah karna dia malas atau sibuk.
namaun apa yang terjadi kini?
disaat aku telah siap penuh dengan hati dan pikiranku untuk pergi darinya. disaat aku telah kuat meneriama kenyataan tentang segalanya. disaat hari-hari terdekatnya menuju pernikahan...
disitu aku harus berdiri sendiri lagi, menerima semua pesan yang dia kirimkan padaku, mendengarkan setiap ucap nada suaranya saat dia menelponku. aku tidak goyah dengan pendirianku bahwa aku harus pergi dan memang akan pergi, tapi satu hal yang tidak bisa disembunyikan, aku tatap cinta padanya meski tak sebesar dulu, tetap rindu padanya meski tak serindu dulu. dan tetap menjadi special girlfriendnya yang seperti dulu.

Tuhan, siapakah yang ingin Kau salahkan dalam situasi yang seperti ini.
Saya mencintai dia
Mencintai Orang yang salah di Tempat yang Salah dan Waktu yang Salah...

LADY STORY 1

Aku Cinta padanya, Cinta pada dia yang seharusnya tidak ku Cintai.
kenapa aku tidak boleh mencintainya. karna semua orangpun tahu, aku takan pernah bisa bersama.
dia 10 tahun lebih tua dariku, dan sepantasnya aku memanggilnya Paman. tapi dia bukan pamanku, dan kami tidak memiliki hubungan saudara sama sekali.
Aku suka senyumnya, aku suka saat dia memanggilku sayang. aku suka saat dia berkata "I love you so much", aku tidak perduli apakah itu kata-kata gombal ataupun hanya untuk menyenangkan gadis kecil sepertiku. yang ku tahu pasti saat ini adalah aku cinta dia.
Aku punya hubungan dengannya, aku adalah Special girlfriendnya dan aku percaya dia juga mencintaiku.
aku ingin bertanya pada Tuhan, apakan jika aku yang lebih dulu mengenalnya sebelum tunangannya maka aku yang akan menjadi tunangannya?
pertemuannya dengan tunangnyanya terjadi 5 tahun yang lalu, dan 5 tahun yang lalu aku hanyalah seorang anak kecil yang sama sekali tidak mengerti arti suka dan cinta.
lalu apakan saat ini aku terlambat?
tentunya ya aku terlambat, aku terlambat untuk sadar bahwa aku tidak boleh mencintainya, terlambat untuk berhenti membangakan hatiku betapa dia juga mencintaiku seperti halnya dia mencintai tunanganya.
lalu disaat aku tahu bahwa semuanya sudah saatnya berakhir. aku tahu aku harus mengakhiri ini semua.
"Besok aku pulang ke Jakarta Kak."
Dia hanya mengangguk dan memberiakan seutas ciuman hangat di keninggku. Sadarkah dia bahwa hari ini malam terakhir dia bisa menciumku. tahukah dia bahwa saat itu aku begitu tertekan dan sangat sedih. hingga hari esok menjelang, seluruh koper dan tas-tas ku sudah rapi dalam bus menuju airport, hanya tinggal menunggu dia datang dan menemuiku untuk yang terakhir kalinya. tapi ...
1 jam, 1,5 jam hingga waktu menunjukan pukul 7.55 am , 5 menit sebelum bus berangkat dia baru tiba dihadapanku.
aku lari turun dari bus, segera memeluk dia. aku hanya bisa menangis tanpa tahu apa yang harus kukatakan padanya. rasanya 5 menit itu cepat sekali.
driver bus sudah mengklakson busnya tanda bus akan segera berangkat. dan yang bisa kukatakan hanyalah.
"Kakak jangan lupakan aku yaa..."
"Never sayang..."
dan tahukah kakak, aku hanya bisa menangis sepanjang perjalananku pulang ke Jakarta.